Baner

Baner

Ketum AKPERSI Tantang Kapolda Riau Tangkap Pelaku Pemukulan Wartawan dan Tindak SPBU Tabe Gadang Pekanbaru

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat AKPERSI, Rino Triyono, S.Kom., S.H., C.IJ., C.BJ., C.EJ., C.F.L.E.,
 
Pekanbaru, Faktalapangan.com – Dunia pers Indonesia kembali tercoreng. Insiden kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi, kali ini di SPBU Tabe Gadang, Kota Pekanbaru, Riau, pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Enam jurnalis yang sedang melakukan peliputan investigatif terkait dugaan praktik ilegal pengepokan BBM subsidi justru mengalami intimidasi brutal hingga pemukulan.

Para korban merupakan wartawan dari media Nusantara Expres, Zona Merah Putih, dan Garuda Expres, yang juga tercatat sebagai pengurus DPD AKPERSI Provinsi Riau. Mereka adalah Edy Hasibuan, Hotlan Tampubolon, Ilhamuddin, Ahmad Mizan, Ilham Mutasoib, dan Alvanza Pebrian Siregar.

Kejadian bermula ketika para jurnalis hendak mengisi bahan bakar dan mendapati antrean mencurigakan dari mobil-mobil modifikasi yang diduga kuat melakukan pengepokan BBM bersubsidi. Saat peliputan berlangsung, para wartawan diserang lebih dari 40 orang yang diduga merupakan sopir pengepul BBM, staf SPBU, security, dan pihak-pihak lain yang tidak senang dengan kehadiran wartawan.

Rekaman video, ponsel, dan alat dokumentasi dirampas dan dirusak, bahkan para wartawan mengalami luka fisik akibat pemukulan secara membabi buta.

Ketua DPD AKPERSI Provinsi Riau, Irfan Siregar, langsung turun tangan. Ia mengarahkan para korban untuk membuat laporan resmi ke Polresta Pekanbaru, menjalani visum, dan mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Pekanbaru.

Saya tidak bisa tinggal diam ketika anggota saya dianiaya saat menjalankan tugas jurnalistik. Kami dilindungi Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, dan saya tegaskan kami akan tempuh jalur hukum sampai ke pusat,” ujar Irfan.



Ketum AKPERSI: “Beranikah Kapolda Riau Bertindak Tegas?”

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat AKPERSI, Rino Triyono, S.Kom., S.H., C.IJ., C.BJ., C.EJ., C.F.L.E., menyatakan kemarahan atas insiden tersebut. Ia menilai kejadian ini bukan sekadar penganiayaan, tetapi merupakan bentuk nyata pembungkaman terhadap kebebasan pers di Bumi Lancang Kuning.

"Saya peringatkan, jangan pernah membungkam pers dengan kekerasan. Apa yang terjadi di SPBU Tabe Gadang sangat memalukan. Jurnalis kami tengah mengungkap praktik mafia BBM, justru diintimidasi. Dugaan saya, praktik ini dibekingi oknum aparat penegak hukum,” tegas Rino Triyono.



Investigasi internal AKPERSI menemukan indikasi adanya keterlibatan pihak-pihak berpengaruh dalam praktik pengepokan BBM subsidi di SPBU tersebut. Ironisnya, hingga berita ini ditayangkan, belum ada satu pun pelaku pemukulan yang ditangkap meski laporan telah masuk dan korban sudah divisum.

Kalau benar Kapolda Riau dan jajaran serius memberantas mafia BBM dan melindungi wartawan, TANGKAP pelaku pemukulan dan TUTUP SPBU tersebut. Jangan hanya retorika,” tantang Rino.



Ia juga menyebut bahwa DPP AKPERSI siap menyurati Kapolri, Kadiv Propam Mabes Polri, hingga menggulirkan laporan ke lembaga negara lainnya jika proses hukum mandek. Ia juga memperingatkan, jika upaya ini tak ditanggapi serius, AKPERSI akan menggalang kampanye media nasional serentak di 33 provinsi dengan tagar: #NoViralNoJustice.

Polri Dituntut Tunjukkan Komitmen

Rino menilai lambannya penanganan kasus ini berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri, khususnya di wilayah Polda Riau.

"Jangan sampai institusi Polri kehilangan kepercayaan masyarakat hanya karena segelintir oknum yang membekingi kejahatan. Tugas Polri itu jelas diatur dalam UUD 1945 Pasal 30 ayat (4) dan diperkuat dalam UU No. 2 Tahun 2002. Kalau sampai rakyat tidak percaya lagi, siapa yang akan menjaga republik ini?”



DPP AKPERSI memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Organisasi ini juga mengajak seluruh elemen pers, masyarakat sipil, dan aktivis anti-korupsi untuk mengawal bersama kasus pemukulan wartawan dan dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi di Pekanbaru.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Polresta Pekanbaru terkait proses hukum terhadap para pelaku pemukulan. Bahkan, informasi terakhir menyebutkan telah terjadi pergantian penyidik dan lambannya tindak lanjut terhadap laporan tersebut.


---

📌 Fakta adalah senjata. Jurnalisme adalah perlawanan.
✍️ Tim Redaksi Faktalapangan.com

Posting Komentar untuk "Ketum AKPERSI Tantang Kapolda Riau Tangkap Pelaku Pemukulan Wartawan dan Tindak SPBU Tabe Gadang Pekanbaru"