Baner

Baner

Puisi Dua Anak Manusia: Kisah Yang Menggetarkan Jiwa

Keterangan foto ilustrasi 

FAKTALAPANGAN.COM-Di tengah hiruk pikuk kota yang tak pernah tidur, sebuah puisi lahir dari seorang Penyair atau  Sastrawan Kata-kata yang terangkai indah ini bukan sekadar ungkapan perasaan, namun juga cerminan dari tema puisi yang tengah menghantui benak kita semua.Senin 10/11/2025

 
Di balik angka-angka statistik yang seringkali terasa kering dan membosankan, tersembunyi kisah-kisah pilu tentang isu yang diangkat Lewat bait-bait puisi, penyair mencoba menyuarakan kisah anak manusia 
 

             Dua Anak Manusia 

Ada rindu yang seperti Siang selalu merindukan setiap malam.

Selalu terkenang setiap jaga ketika gelap  wajah mu datang saat mata terpejam.

Semua itu terlarang namun engkau nafas kehidupan yang paling terdalam.

Cinta dan rindu itu benar tapi waktu yang salah sampai bila rasa ini terus terluka.

Telah ber tahun- tahun aku sulam rindu dengan air mata.

Namun semua tak dapat ku tahan lajunya tentang rasa.

Ini bukan kisah dan cerita biasa tapi sejarah dua anak manusia.

Engkau orang yang berarti dalam hidupku namun dunia menolak untuk di ceritakan.

Wahai Ombak sampaikan kepada iya  izinkanlah namanya mekar dalam hati agar aku tangguh menapak perjalanan.

Rindu yang salah pada rasa nama yang memahat di dada namun tiada dapat terlupakan 

Aku tak tau tentang ini semua racun atau kebahagiaan ku.

Kita dua anak manusia terjebak pada  cinta yang gelap  penuh debu.

Getaran ini cukup kuat tak mungkin cinta yang salah bisa menyatu,

Bukan ingin menyongsong takdir tapi kita dua anak manusia menjadi ragu rasa tak pernah pudar telah berwindu windu.

Karya:FZ

 
Kesimpulan:Puisi "Dua Anak Manusia" menceritakan tentang cinta yang terlarang, rindu yang mendalam, dan perjuangan batin yang berat. Puisi ini menggambarkan betapa sulitnya menghadapi kenyataan ketika cinta tidak bisa bersatu karena berbagai halangan.

Ini adalah semata-mata karya sastra atau penyair belaka 

Red





Posting Komentar untuk "Puisi Dua Anak Manusia: Kisah Yang Menggetarkan Jiwa"