FKKSP Parungpanjang Dan WALHI Angkat Suara, Puji Keberanian KDM : Tutup Tambang Selamatkan Generasi Bangsa
FAKTALAPANGAN.COM-Keputusan berani Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menutup sementara seluruh aktivitas tambang di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor, menjadi sorotan publik dan mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan — mulai dari dunia pendidikan, tokoh masyarakat, hingga aktivis lingkungan.Senin 06/10/2025
Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 7920/ES.09/PEREK tertanggal 25 September 2025, yang menegaskan penghentian sementara seluruh kegiatan tambang di kawasan Parungpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Langkah tegas ini bukan sekadar tindakan administratif, tetapi perwujudan nyata keberanian politik seorang pemimpin yang berpihak kepada keselamatan rakyat, di tengah kuatnya tekanan ekonomi dan kepentingan segelintir pihak yang selama ini menikmati hasil bumi tanpa memedulikan penderitaan warga.
Derita Panjang Warga Parungpanjang
Selama bertahun-tahun, masyarakat Parungpanjang hidup di bawah bayang-bayang ancaman tambang. Setiap hari, ratusan truk pengangkut batu dan pasir melintas di jalan sempit yang membelah pemukiman padat penduduk.
Debu tebal menutupi atap rumah dan pakaian warga, udara tercemar, dan suara mesin berat menggema dari pagi hingga malam.
Tak sedikit pelajar yang harus berjuang menembus kabut debu dan deru kendaraan tambang hanya untuk sampai ke sekolah.
Beberapa kali, insiden kecelakaan pun terjadi, melibatkan pelajar dan warga yang tertabrak truk tambang.
Kondisi inilah yang mendorong Gubernur Dedi Mulyadi mengambil keputusan besar — menghentikan seluruh aktivitas tambang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dampak sosial dan lingkungan di Parungpanjang.
“Ini bukan semata-mata urusan ekonomi, tapi soal kemanusiaan. Tidak boleh ada pembangunan yang mengorbankan nyawa rakyat,” ujar Dedi Mulyadi dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Apresiasi dari Dunia Pendidikan
Langkah tegas itu langsung disambut gembira oleh dunia pendidikan.
Ketua Forum Komunikasi Komite Satuan Pendidikan (FKKSP) Kecamatan Parungpanjang, M. Hilman Nurjaman, menyampaikan rasa hormat dan apresiasi mendalam kepada Gubernur Dedi Mulyadi.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Dedi Mulyadi. Beliau telah menunjukkan keberanian sejati yang berpihak kepada rakyat kecil. Sudah cukup anak-anak sekolah menjadi korban dari ketidakpedulian dan keserakahan bisnis tambang. Keselamatan anak didik tidak bisa ditukar dengan keuntungan segelintir orang!” tegas Hilman.
Hilman menuturkan, dunia pendidikan di Parungpanjang sudah terlalu lama tertekan oleh dampak aktivitas tambang.
Sekolah-sekolah yang berada di pinggir jalan tambang kerap diselimuti debu, dan kegiatan belajar-mengajar terganggu oleh kebisingan kendaraan berat.
Kami menyaksikan sendiri anak-anak berangkat sekolah dengan seragam berdebu, batuk, bahkan harus menunggu truk lewat untuk bisa menyeberang. Ini darurat kemanusiaan, bukan sekadar persoalan ekonomi!” ujarnya.
Desakan Pengawasan Ketat
Hilman juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor agar segera menindaklanjuti instruksi gubernur dengan pengawasan ketat di lapangan.
Ia mengingatkan agar tidak ada lagi perusahaan tambang yang beroperasi diam-diam atau bersembunyi di balik celah hukum.
“Kami minta Pemkab Bogor tegas! Jangan ada tambang yang masih jalan secara ilegal. Jangan ada yang bermain mata. Ini menyangkut nyawa anak-anak kita dan masa depan Parungpanjang!” tegasnya.
Hilman mengajak seluruh unsur pendidikan — guru, komite sekolah, dan orang tua murid — untuk bersatu mengawal implementasi kebijakan tersebut agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Ini momentum kebangkitan kesadaran bersama. Dunia pendidikan harus bersuara. Parungpanjang harus kembali menjadi wilayah yang aman, sehat, dan layak belajar bagi generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
Dukungan Terus Mengalir
Selain dari kalangan pendidikan, dukungan terhadap kebijakan Dedi Mulyadi juga datang dari aktivis lingkungan dan pemerhati sosial.
Mereka menilai keputusan ini sebagai tonggak sejarah baru dalam penegakan keadilan lingkungan di Jawa Barat.
Aktivis lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jabar, Rina Wulandari, menyebut keputusan Gubernur Dedi Mulyadi sebagai contoh nyata pemimpin yang berani menempatkan rakyat di atas kepentingan korporasi.
“Selama ini, suara warga Parungpanjang nyaris tak didengar. Gubernur Dedi membuktikan bahwa negara masih hadir untuk rakyatnya. Ini langkah progresif yang seharusnya diikuti oleh kepala daerah lain,” ujar Rina.
Sinyal Kuat Keberpihakan Pemerintah
Keputusan menutup tambang Parungpanjang bukan hanya menyangkut aspek lingkungan, tapi juga cermin keberanian moral seorang pemimpin yang mendahulukan keselamatan manusia di atas segala-galanya.
Di tengah derasnya tekanan ekonomi dan kepentingan bisnis, langkah Dedi Mulyadi menjadi oase di tengah krisis kemanusiaan lingkungan yang melanda banyak daerah di Indonesia.
Masyarakat menilai, inilah saatnya pemerintah menunjukkan bahwa pembangunan harus berkelanjutan dan berpihak kepada manusia, bukan hanya kepada angka dan keuntungan.
“Kami berharap kebijakan ini tidak berhenti di surat edaran. Harus ada evaluasi menyeluruh, audit lingkungan, dan penegakan hukum terhadap tambang-tambang nakal,” ujar salah satu tokoh masyarakat Parungpanjang, Ahmad Syaiful, dengan nada harap.
Penutup: Harapan Baru untuk Parungpanjang
Bagi masyarakat Parungpanjang, kebijakan ini bukan sekadar penghentian aktivitas ekonomi tambang.
Ini adalah harapan baru untuk menghirup udara bersih, hidup tenang, dan melihat anak-anak kembali ke sekolah tanpa rasa takut.
Langkah Dedi Mulyadi telah mengirim pesan kuat ke seluruh Indonesia:
Bahwa kepemimpinan sejati adalah ketika keberanian dan nurani berpihak pada rakyat.
Penulis Supriyanto
Posting Komentar untuk "FKKSP Parungpanjang Dan WALHI Angkat Suara, Puji Keberanian KDM : Tutup Tambang Selamatkan Generasi Bangsa"