Baner

Baner

Puisi "Satu Nama" Jadi Karya Seni Yang Memukau


Keterangan Foto Ilustrasi 

FAKTALAPANGAN.COM-Di tengah gemerlap dunia maya, sebuah puisi berjudul "Satu Nama" muncul sebagai oase kejujuran dan emosi. Ditulis oleh seorang penulis anonim yang memilih untuk berbagi luka hatinya melalui kata-kata, puisi ini dengan cepat menjadi viral di media sosial.Senin 03/11/2025

Bisa menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan. "Satu Nama" bukan sekadar rangkaian kalimat indah, melainkan sebuah jendela yang membuka tabir tentang pahitnya cinta yang beracun, kehilangan yang mendalam, dan perjuangan.

Untuk menemukan kembali diri sendiri setelah badai menghantam. Puisi ini menjanjikan resonansi yang kuat bagi siapa pun yang pernah merasakan sakitnya patah hati, sekaligus mengajak kita untuk merenungkan makna sejati dari cinta dan hubungan.
 



               Satu Nama

Secarik kata menikam di balik dada menyusup ganas di batinku satu nama kian bermain di ujung mata.

Bayanganmu menjelma di balik kabut dalam senja.

Kian tak kunjung sembuh di ujung masa, Logika pun seakan tak sanggup menerima amanah hati yang beselubung luka. 

Tikaman bisa tanpa 
darah tepat kau arahkan ke lubuk hati. 

Cinta ku kau bunuh dalam nyanyian harapan Yang sunyi .

Hingga harap ku sia-sia di ujung waktu engkau pergi.

Dalam sakit menekan jiwa hujatan manusia melumpuhkan aku,Sewaktu janji dunia meninggal ku seiring waktu .

Engkau satu nama yang ku anggap nadi kehidupan ku.

Kini berlari pergi meninggalkan aku tanpa tahu apa salahku.

Rasanya ingin bertamu di sudut hatimu,
Mau kutanya di bilik hatimu apa salahku. 

Apa kau tak terima aku jatuh dibawah poros kehidupan yang Bayu.

Percayalah ,harta jabatan adalah janji dunia yang kelabu kini kurasa hampa harapan.

Bendera kuning kini sudah berkibar  di lubuk hatiku aku mati kerna cinta mu yang beracun.

Terimakasih ku ucapkan engkau telah mampu membunuh hatiku  remuk jiwa dan batin.

Penulis:FZ



Dengan bahasa yang sederhana namun menusuk kalbu, "Satu Nama" berhasil merangkum kompleksitas emosi manusia dalam menghadapi cinta dan kehilangan. Puisi ini bukan hanya sekadar curahan hati seorang yang terluka, tetapi juga sebuah cermin yang memantulkan pengalaman universal tentang kerapuhan dan ketahanan jiwa.

 Lebih dari itu, "Satu Nama" adalah bukti nyata bahwa seni dapat menjadi medium untuk penyembuhan dan inspirasi. Di tengah kesedihan yang mendalam, penulis  ini mampu menciptakan karya yang indah dan bermakna, mengingatkan kita bahwa di balik setiap air mata, selalu ada potensi untuk menciptakan sesuatu yang berharga. 

Pesan yang ingin disampaikan jelas: Jangan berhenti untuk berkarya, karena melalui seni, kita dapat menemukan kekuatan untuk bangkit dan menginspirasi orang lain.


Red


Posting Komentar untuk "Puisi "Satu Nama" Jadi Karya Seni Yang Memukau"